Rabu, 14 Januari 2009

Kisah cinta (semakin ku cinta, semakin ku sakit)

Seorang ibu datang padaku. wajahnya terlihat kusut, lelah dan putus asa. Ia ceritakan semua perasaannya tentang suaminya padaku. Ia begitu mencintai suaminya. Namun, semakin ia mencintainya, semakin banyak rintangan yang harus ia hadapi.


Sejak pacaran, ia mendapat tantangan dari keluarga si calon suami. Namun akhirnya dengan susah payah ia dan calon suaminya mendapatkan restu dari keluarga si cowok untuk menikah.


Pernikahannya pun tak selamanya bahagia.


Demi cinta pada suami, ia lakukan semuanya. Ia bekerja banting tulang, sementara si suami hanya nongkrong-nongkrong selepas bekerja sebagai pegawai pemerintah. lelah yang ia rasakan, ia abaikan begitu saja, alasannya, semua itu karena ia begitu mencintai.


Karena merasa mendapat cinta yang luar biasa dari sang istri, si suami pun memanfaatkan kesempatan ini. ia semakin sering minta uang pada sang istri dan menggunakannya untuk judi. sang istri hanya bisa mengurut dada. segala keluh ia hapus dengan berkata pada dirinya, 'ini aku lakukan demi cintaku yang sangat besar pada si suami'.


seiring waktu berjalan, sampailah sang istri pada titik puncak dimana ia harus mengakhiri segalanya.


Ia awali dengan datang padaku, bicara padaku, dan berharap dapat solusi dariku.


Ia pun mengucapkan permintaannya padaku, 'tolong bantu, apa yang harus saya lakukan ? Saya gak mungkin cerai, anak saya sudah besar-besar'


aku terdiam. dalam hati aku hanya bisa membatin, 'Tuhan, tolong diberikan yang terbaik untuk ibu ini'


Dalam keheningan, sang ibu pun berkata,'mungkin, keadaan ini hanya bisa berakhir bila saya mati. tapi, saya takut bunuh diri' kata sang ibu dengan pasrah dan berlinang air mata.


akhirnya aku berkata.


Ibu, mintalah pada Tuhan. Jadikanlah Ia teman curhat ibu. Ungkapkan semua cerita ini kepadaNya, karena beliau pasti punya rencana untuk ibu. Berdoalah setiap hari tanpa putus selama 45 hari. Saya yakin, di hari ke-45 pasti Tuhan memberi jawaban. Tapi, saya tidak tahu apa jawabanNya nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment ? silakan